
Pada Kamis, 7 Agustus 2025, telah diselenggarakan salah satu rangkaian kegiatan Pionir Kampung Budaya, yakni Keprodian. Kegiatan ini merupakan forum pengenalan program studi yang mempertemukan Mahasiswa Baru Kampung Budaya 2025 dengan para dosen pengajar dari masing-masing jurusan, termasuk Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperdalam pemahaman mahasiswa baru terhadap prodi yang akan mereka jalani.
Kegiatan Keprodian berlangsung selama satu jam tiga puluh menit. Acara diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis, Madame Upik, yang menyampaikan latar belakang program studi, rekam digital Prodi, serta kontribusinya terhadap Fakultas Ilmu Budaya secara umum. Setelah itu, sesi dilanjutkan dengan perkenalan para staf pengajar dan praktisi, yang nantinya akan terlibat dalam mendukung proses pembelajaran dan pengembangan akademik mahasiswa di bidang Bahasa dan Sastra Prancis. Selain dari pihak program studi, Mahasiswa Baru angkatan 2025 juga turut memperkenalkan diri satu per satu dengan menyebutkan nama dan asal domisili. Mereka kemudian dikelompokkan berdasarkan pembagian Dosen Pembimbing Akademik (DPA), yang dipimpin secara langsung oleh Kaprodi.
Sebagai bekal awal dalam menjalani kehidupan perkuliahan di Fakultas Ilmu Budaya, sesi berikutnya diisi oleh Madame Wulan yang memberikan arahan terkait norma dasar dan sikap minimal yang wajib dipatuhi oleh seluruh mahasiswa baru selama berada di lingkungan kampus. Kegiatan ditutup dengan sesi perkenalan dari Himpunan Mahasiswa Studi Prancis (HMSP) yang diwakili oleh Ketua HMSP, Renane, beserta beberapa anggota dari Departemen Advokasi. Mereka menyampaikan penjelasan mengenai visi dan misi organisasi, serta memaparkan secara garis besar program kerja HMSP untuk periode Satvikara yang akan datang.