
Sejak berdirinya Yayasan Lembaga Indonesia Prancis di Yogyakarta pada tahun 1975, kegiatan promosi kebudayaan, terutama budaya Prancis, berkembang dengan pesat. Lembaga Indonesia Prancis (LIP) yang kemudian bertransformasi menjadi Institut Français Yogyakarta (IFI Yogyakarta) tidak hanya menjadi pusat segala aktivitas yang berkaitan dengan budaya Prancis, tapi juga host berbagai kegiatan ilmiah dan kebudayaan mancanegara, mengingat status IFI Yogyakarta sebagai satu-satunya pusat kebudayaan asing yang berkedudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai satu-satunya pusat kebudayaan asing di Yogyakarta, IFI Yogyakarta menjadi langganan kedutaan banyak negara yang ingin melebarkan wilayah aktivitasnya keluar ibu kota. Di antaranya Festival Film Italia dan Europe on Screen, dua festival film yang selalu ditayangkan di IFI Yogyakarta setiap tahun. Namun, di samping menjadi host bagi acara-acara mancanegara, IFI Yogyakarta sendiri melangsungkan hajatan besar tahunan bersama cabang Institut Français lainnya di Indonesia. Pekan Frankofoni namanya, atau dalam bahasa Prancis disebut Semaine de la Francophonie.
Pekan Frankofoni sendiri bukan hanya acaranya Prancis—negara Prancis—melainkan perhelatan besar yang diperingati di seluruh dunia, khususnya di negara yang penduduknya banyak menuturkan bahasa Prancis sebagai bahasa utama atau menjadikan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi, untuk merayakan kekayaan budaya frankofon yang disatukan lewat bahasa Prancis. Lewat perayaan Pekan Frankofoni, masyarakat Yogyakarta dikenalkan pada keberagaman budaya frankofon di Eropa, Afrika, Amerika, bahkan jejak-jejak Prancis yang masih bisa ditemukan di Asia-Pasifik.
Perhelatan Pekan Frankofoni sendiri dewasa ini hampir tidak pernah dilangsungkan eksklusif untuk budaya frankofon saja. Pekan Frankofoni 2025 di Yogyakarta sendiri dilaksanakan bekerja sama dengan kedutaan besar Belgia dan Meksiko. Kedua negara turut serta menyumbangkan film terbaiknya untuk ditayangkan dalam rangkaian acara Pekan Frankofoni. Selain itu, seorang seniman asal Meksiko ikut berpartisipasi sebagai pembicara dalam kegiatan bedah karya sastra yang memperkaya pemahaman antarbudaya frankofon dan hispanofon global.
Di luar peringatan Pekan Frankofoni sebagai salah satu momen penting bagi seluruh Institut Français di dunia, IFI Yogyakarta sendiri tetap konsisten dalam menjalankan kegiatan kegiatan promosi kebudayaan Prancis dan frankofon. Selama 50 tahun lamanya, IFI Yogyakarta telah menjadi tempat bernaung dan bertemu bagi orang-orang yang tertarik dengan Prancis dan frankofoni. Lewat acara-acara skala nasional seperti Festival Sinema Prancis dan La nuit des idées, serta berbagai kegiatan rutin yang dilaksanakan di IFI Yogyakarta seperti pemutaran film, bedah karya sastra, klub ngobrol bersama natif, dongeng interaktif, dan tentunya kursus bahasa Prancis, IFI Yogyakarta tidak pernah menghentikan langkahnya dalam menjalankan promosi kebudayaan Prancis dan frankofoni di Yogyakarta.