Surakarta, 1 Juni 2025 – Museum Radya Pustaka memiliki acara rutin bulanan yang diselenggarakan setiap tanggal 28, yaitu Wilujengan Wuku. Acara ini biasanya dibarengi dengan acara bedah Serat Centhini. Namun, sejak bulan Ramadan hingga Mei lalu, acara tersebut belum dilaksanakan kembali. Pada bulan Mei, Wilujengan Wuku diadakan di Taman Balekambang Surakarta, bertepatan dengan penyelenggaraan pameran museum keliling Abhinawa. Pemindahan lokasi tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan acara wilujengan wuku kepada masyarakat dan ajang promosi.
Rilis Berita
Kunjungan Kerja Perorangan pada Masa Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025 dilaksanakan oleh Anggota DPR RI sebagai bagian dari amanat Tata Tertib DPR RI. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara II, yang meliputi berbagai wilayah seperti Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Nias, Mandailing Natal, hingga Kota Gunungsitoli. Kunjungan dilakukan pada tanggal 9–11 Juni 2025 dan menjadi forum komunikasi antara anggota dewan dengan masyarakat, lembaga pemerintah, serta tokoh-tokoh lokal untuk membangun kemitraan yang lebih erat dan responsif.
Setiap tanggal 28 di setiap bulan dilaksanakan kegiatan wilujengan wuku di Museumb Radya Pustaka Surakarta. Prosesi ini merupakan salah satu bentuk ritual budaya yang bertujuan untuk memuliakan serta menjaga harmoni dalam sistem penanggalan Jawa, khususnya dalam siklus pawukon. Prosesi ini dilaksanakan sebagai perwujudan rasa syukur atas berputarnya waktu dalam 30 wuku yang menjadi dasar kalender tradisional Jawa. Diadakan di selasar museum, acara ini terbuka untuk umum, diawali dengan penyajian sesaji yang terdiri dari aneka kembang, tumpeng, jajanan pasar, dan air suci yang melambangkan elemen kosmologis Jawa, atau biasanya menyesuaikan dengan ciri khas maupun hal atau benda yang identik dengan wuku, kemudian diiringi dengan doa-doa dalam bahasa Jawa sebagai bentuk permohonan keselamatan dan kelestarian nilai-nilai budaya.
Yogyakarta, 2025 – Lima mahasiswa UGM menerjemahkan tiga film Prancis ke bahasa Indonesia. Bekerja sama dengan IFI Yogyakarta, lima mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya UGM, yakni Ariel Pratama, Imam Musaid Hanifa, Marsya Dewani, Muhammad Syafwan, dan Muhammad Zaki Ramadhan, yang didampingi oleh Dr. Merry Andriani, S.S., M.L.C.S. selaku Dosen Pembimbing dan François Dabin selaku Direktur IFI Yogyakarta, telah menyelesaikan penerjemahan film berbahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Ketiga film yang diterjemahkan, yaitu Le dernier métro (1980), Les choristes (2003), dan Youssef Salem a du succès (2023), tersedia dengan takarir bahasa Indonesia yang dapat diakses melalui platform IFCinéma.
Magang pertama saya adalah di ARTraduction, sebuah agensi yang bergerak di bidang jasa penerjemahan bersertifikat. Sebagai mahasiswa Sastra Prancis, ini adalah pengalaman awal yang membuka pandanganku terhadap dunia penerjemahan yang sesungguhnya. Awalnya, saya mengira tugas penerjemah hanya sebatas mengganti kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Namun, selama magang, saya menyadari bahwa menjadi penerjemah berarti juga memahami konteks, budaya, dan tujuan komunikasi dari sebuah teks. Setiap kalimat memiliki nuansa dan makna tersirat yang tak bisa diterjemahkan secara harfiah begitu saja.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama dalam program transmigrasi. Transmigrasi tidak hanya bertujuan untuk memindahkan penduduk, tetapi juga memperluas peluang ekonomi serta mempercepat pembangunan wilayah yang sebelumnya kurang berkembang. Melalui transmigrasi, kualitas hidup transmigran dan masyarakat di sekitarnya dapat mengalami peningkatan yang signifikan. Beberapa program pun dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Salah satu program yang mendukung pengimplementasian tujuan tersebut adalah program Trans Soccer Academy.
Institut Français Indonesia (IFI) merupakan lembaga kebudayaan dan bahasa Prancis di Indonesia yang berada di bawah naungan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia. IFI mempromosikan budaya dan bahasa Prancis melalui berbagai kegiatan kebudayaan, kursus bahasa, serta program-program lainnya. Salah satu kegiatan rutin IFI adalah pemutaran film Prancis setiap satu bulan sekali. Film yang ditayangkan biasanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
Institut Français Indonesia (IFI) merupakan lembaga budaya Prancis yang berada di bawah naungan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia. Salah satu bentuk kegiatannya adalah pemutaran film Prancis setiap bulan, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar dapat diakses oleh masyarakat luas. Untuk mendukung kegiatan ini, IFI bekerja sama dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis Universitas Gadjah Mada dalam program magang penerjemahan film.
Yogyakarta – Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Prancis Universitas Gadjah Mada (Prodi SasPran UGM) bekerjasama dalam menerjemahkan tiga film berbahasa Prancis: Le dernier métro (1980), Youssef Salem a du succès (2023), dan Les choristes (2003) dengan IFI-LIP Yogyakarta melalui proyek takarir penerjemahan film.
Pada 21 April 2025, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing menyelenggarakan Resepsi Diplomatik bertempat di St. Regis Hotel, Beijing, untuk memperingati 75 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Acara ini bersifat eksklusif dan hanya dihadiri oleh tamu undangan resmi dari kalangan diplomatik, bisnis, media, dan pemerintahan.